0

IMPLEMENTASI LTE DI INDONESIA

LTE adalah pintu masuk untuk beragam layanan menarik. Sebut saja Voice Over IP, Multi-User Gaming Over IP, High Definition Video On Demand dan Live TV. Kecepatan akses yang ditawarkan secara otomatis juga akan mampu mengoptimalkan layanan-layanan yang sudah ada seperti e-mail, internet browsing, dan MMS. diyakini LTE mampu menghadirkan seluruh layanan yang ada di internet ke dalam sebuah perangkat mobile. Terlebih, LTE menjanjikan low latency yang sangat penting untuk layanan-layanan real time yang memang alergi terhadap delay.
LTE akan sangat meningkatkan pengalaman konsumen untuk aplikasi-aplikasi data layanan bergerak dengan waktu respon yang lebih cepat dan throughput yang lebih baik—latency turun menjadi 10-20 ms dan kecepatan puncak mencapai 173/58 Mbps (downlink/uplink). LTE mendukung akses layanan mobile broadband untuk berbagai aplikasi seperti browsing, email, tukar menukar video, download music dan banyak aplikasi lainnya untuk merespon dengan cepat tanpa penundaan
Sejumlah operator seluler menyatakan siap mengimplementasikan LTE dalam waktu dekat. Sedikitnya ada lima raksasa operator yang berencana mengimplementasikannya. Mereka adalah China Mobile, Vodafone, T-Mobile, dan AT&T, dan Verizone Wireless. LTE cocok untuk digunakan oleh operator GSM yang memiliki layanan 3G.
Di Indonesia, salah satu operator yang mulai menerapkan teknologi LTE adalah telkomsel. Ada beberapa alasan mengapa operator terbesar di Indonesia ini memilih LTE dibandingkan pesaingnya WiMax. Implementasi Wimax membutuhkan perubahan besar-besaran pada infrastruktur operator GSM. Disamping itu, perfoma WiMaX ternyata “menipu”. Dalam trialnya performa Wimax memang mencapai 50 Mbps namun dalam prakteknya akan berubah drastis hingga 9 Mbps saja. Dari investasi, LTE akan tiga kali lebih murah dari pada WiMax. Hal ini disampaikan oleh Joseph Garo, Vice President Technology and Business Incubations Telkomsel. LTE ini ditargetkan akan mulai diterapkan pada 2010 nanti

Nokia Siapkan Ponsel 4G
Raksasa vendor ponsel asal Finlandia, Nokia, telah menyiapkan LTE (long term evolution) sebagai layanan 4G yang diadopsi. Vendor ponsel terbesar dunia itu, kini tengah menggodok sejumlah perangkat ponselnya yang berbasis LTE untuk diluncurkan pada 2010.
Hal itu disampaikan senior manager of technology marketing Nokia James Harper pada pertemuan Portable Computer and Commnications Association di San Francisco beberapa waktu lalu.
“LTE adalah teknologi yang kami pilih sebagai pendukung perangkat mobile broadband Nokia karena teknologi ini cocok dengan infrastruktur jaringan 3G yang sudah dibangun oleh para operator selular saat ini,” kata Harper, dikutip dari situs InformationWeek.
Menurut Harper, banyak operator selular yang telah memilih LTE sebagai jaringan 4G mereka, karena secara teori teknologi ini mampu menyuguhkan kecepatan download hingga 100 Mbps.
Tentu saja, Harper melanjutkan, hal itu memungkinkan para operator untuk menawarkan video streaming berdefinisi tinggi (HD) yang hingga kini tak mungkin dilakukan melalui jaringan 3G.
“Walau pada prakteknya nanti mungkin tak akan sampai 100 Mbps, saya yakin LTE tetap menjadi teknologi pendukung layanan data mobile yang tercepat,” ujarnya.
Tak hanya mengembangkan ponsel yang mendukung teknologi 4G, Nokia kini juga sedang serius menggarap untuk terjun ke pasar laptop. Kemungkinan besar, dalam laptop besutannya nanti Nokia juga akan menyediakan perangkat pendukung LTE.
Di lain sisi, ClearWire, Google, Sprint, dan Intel telah mengusung WiMax sebagai teknologi pilihan dalam menyuguhkan 4G. Meskipun secara teori, kecepatan WiMax lebih rendah dibandingkan LTE, saat ini jaringan milik ClearWire telah berjalan baik di Baltimore dan Portland Amerika Serikat.
Namun, Nokia tetap optimistis LTE memiliki potensi lebih besar untuk mendominasi pangsa 4G ketimbang WiMax. “WiMax memang memiliki tempat tersendiri di dalam pasar, tetapi kami yakin porsinya kecil dan tersegmentasikan,” kata Harper. (http://on-blitz.com/index.php/2009/03/nokia-siapkan-ponsel-4g-dan-menggarap-laptop/)

NSN Bantu Telkomsel Menuju LTE
Nokia Siemens Networks (NSN) membantu Telkomsel meningkatkan kapasitas mobile broadband dengan Direct Tunnel. Langkah ini tidak hanya meningkatkan kualitas layanan wireless broadband, tetapi sekaligus menyiapkan pondasi menuju jaringan berbasis Internet protocol (IP based) dan teknologi generasi keempat (4G) long term evolution (LTE).
“Implementasi Direct Tunnel Telkomsel menegaskan kepemimpinan NSN. Keberhasilan implementasi solusi Direct Tunner kami berarti konektivitas 3G/HSDPA yang jauh lebih baik bagi para pelanggan Telkomsel,” kata Kepala perwakilan NSN Indonesia Arjun Trivedi dalam siaran pers, Kamis (12/2).
Nokia Siemens Networks adalah pemimpin inovasi dalam solusi inti paket dengan Direct Tunnel. Direct Tunnel adalah langkah penting menuju flat architecture LTE. LTE adalah teknologi yang memungkinkan akses internet nirkabel berkecepatan hingga 100 megabit per detik (Mbps). Saat ini, NSN memiliki lebih dari 45 proyek pemasangan Direct Tunnel dan 15 di antaranya sudah digunakan secara komersial.
Sementara itu, Vice President Service Layer Engineering Telkomsel M Mustaghfirin mengatakan, basis pelanggan 3G/HSDPA Telkomsel merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Posisi ini menempatkan Telkomsel sebagai 10 operator 3G terbesar di dunia.
“Untuk memberikan data akses dengan kualitas terbaik bagi para pelanggan 3G/HSDPA yang jumlahnya terus meningkat, kami memerlukan solusi yang membantu peningkatan kapasitas jaringan dengan cepat tanpa menghabiskan banyak biaya untuk pengembangan infrastruktur baru,” kata Mustaghfirin.
Untuk mencapai hal tersebut, General Manager Value Added Servicer (VAS) & Datacomm Engineering Telkomsel Iva C. Purnama menambahkan, tim teknik Telkomsel dan NSN berkolaborasi meningkatkan jaringan Telkomsel yang ada dengan Direct Tunner. “Solusi Direct Tunnel dari NSN memungkinkan kami menyederhanakan transfer data 3G/HSDPA dan menghilangkan bottleneck serta meningkatkan kapasitas jaringan secara fleksibel dan hemat biaya,” kata Ivan.
Telkomsel telah mengimplementasikan Direct Tunnel di kawasan Jabodetabek dan solusi ini berjalan dengan sukses. Pemasangan jaringan berkecepatan tinggi secara luas tengah dilakukan, sehingga dalam waktu dekat Direct Tunnel sudah mencakup seluruh Pulau Jawa. (http://chazwan.blogspot.com/2009/02/nsn-bantu-telkomsel-menuju-lte.html)

Beberapa bulan lalu, teknologi WiMAX gencar dibicarakan oleh pengamat dan praktisi teknologi di Indonesia. WiMAX dianggap efisien secara biaya dan mampu menghadirkan solusi akses data berkecepatan tinggi. Tak ayal WiMAX menjadi rebutan provider jaringan, mulai dari industri seluler hingga penyedia akses internet. Kita tidak perlu terburu-buru mengimplementasikan teknologi yang memang belum matang. Apalagi, kita dihadapkan pada beberapa pilihan teknologi telekomunikasi generasi keempat. Sebut saja UMB (Ultra Mobile Broadband) dan LTE (long Term Evolution). Teknologi yang mungkin saja lebih cocok diimplementasikan di Indonesia.
Mengenai implementasi teknologi generasi keempat di Indonesia, Hasnul Suhaimi, Presiden Direktur XL, menyatakan ketertarikannya pada LTE. Menurutnya, LTE cocok untuk jaringan 3G dan HSDPA XL. “Investasi yang dikeluarkan jauh lebih murah dibandingkan Wimax yang notabene harus mengeluarkan investasi untuk membangun perangkat jaringan baru”, jelas Hasnul di sela-sela acara XL Outlook 2008 yang diselenggarakan di Hotel Sheraton Senggigi, Mataram.
Bagi XL dan beberapa operator berbasis GSM lainnya, mengimplementasikan LTE bisa jadi pilihan bijak. Mengingat LTE dikembangkan oleh 3GPP (Third Generation Partnership Project), group yang juga mengembangkan teknologi GSM dan HSDPA. Apalagi, LTE menawarkan proses migrasi secara seamless untuk jaringan GSM, WCDMA atau bahkan CDMA. “Dari sisi BTS, LTE bisa diintegrasikan secara seamless ke dalam kabinet untuk selanjutnya menggunakan aset yang sudah ada. Sebut saja catu daya, perangkat transmisi, dan aset RF,” jelas Philippe Poggianti, Director LTE Business Development Asia Alcatel-Lucent.
Dari sisi teknologi, LTE hadir dengan teknologi terkini, baik dari sisi transmisi, antena maupun jaringan inti berbasis IP. Mirip-mirip sih dengan teknologi milik WiMAX ataupun UMB. Untuk transmisi misalnya, LTE menggunakan teknologi OFDMA (Orthogonal Frequency Division Multiple Access) untuk downlink. Sedangkan untuk uplink, LTE menggunakan SC-FDMA (Single Carrier Frequency Division Multiple Access), teknologi yang dipercaya lebih efisien dalam hal penggunaan energi.
Sementara untuk antena, LTE menggunakan konsep MIMO (Multiple Input Multiple Output) yang memungkinkan antena untuk melewatkan data berkuran besar setelah sebelumnya dipecah dan dikirim secara terpisah. Selain tentu saja implementasi arsitektur berbasis IP di sisi jaringan inti. Inilah yang nantinya akan mengantarkan kita pada era Mobile IP.
Di sisi pengguna, LTE adalah pintu masuk untuk beragam layanan menarik. Sebut saja Voice Over IP, Multi-User Gaming Over IP, High Definition Video On Demand dan Live TV. Kecepatan akses yang ditawarkan secara otomatis juga akan mampu mengoptimalkan layanan-layanan yang sudah ada seperti e-mail, internet browsing, dan MMS. Kami bahkan berharap LTE mampu menghadirkan seluruh layanan yang ada di internet ke dalam sebuah perangkat mobile. Terlebih, LTE menjanjikan low latency yang sangat penting untuk layanan-layanan real time yang memang alergi terhadap delay. Wuih... kami membayangkan main game online dan mendapatkan kenikmatan yang sama seperti halnya main game secara offline. Asyik tuh pastinya.
Tapi, seperti halnya WiMAX, LTE juga masih menunggu regulasi yang jelas. Terutama dalam hal penggunaan frekuensi. Meskipun, 3GPP menjanjikan bahwa LTE bisa dioperasikan dihampir seluruh frekuensi yang distandarisasi 3GPP, mulai dari 2.5/2.6 GHz, 2.3 GHz, 2.1 GHz,1900 MHz,1800 MHz,1700/2100 MHz, 1500 MHz, 900 MHz, 850 MHz, 700 MHz, hingga 450 MHz. Tapi tetap saja, pemerintah perlu mengalokasikan frekuensi yang tepat untuk teknologi seperti LTE ataupun WiMAX. Jangan sampai alokasi frekuensi menjadi hambatan utama perkembangan teknologi di Indonesia.

Referensi :
techno.okezone.com
www.kabarindo.com
spasi.dagdigdug.com
telset-online.com

 
Copyright © ICT Evolution